Aku adalah perempuan yang setia dan pantang menyerah. Suamiku bernama Mahlon, ia adalah salah satu putra dari Elimelekh dan Naomi, seorang Efrata dari suku Yehuda. Mereka memutuskan untuk menetap di daerah Moab sebagai pendatang karena pada waktu itu di Israel sedang terjadi kelaparan. Di Moab, kedua putra mereka menikahi perempuan Moab. Aku menikah dengan Mahlon. Namun setelah 10 tahun, semua pria dalam keluarga kami meninggal tetapi aku tetap menunjukkan kesetiaanku terhadap ibu mertuaku yang berbangsa Israel itu dan selalu beribadah kepada Tuhan.
Waktu itu, ibu mertuaku yang bernama Naomi mendengar kabar bahwa di Israel ada makanan lagi karena Tuhan sudah memperhatikan umat-Nya, yaitu bangsa Israel, maka Ia memutuskan untuk meninggalkan tanah Moab, pulang ke tanah Yehuda, bersama kami. Akan tetapi, di tengah jalan menuju tanah Yehuda, Naomi berkata kepada kami para menantunya: “Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; Tuhan kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya.” Lalu diciumnyalah kami, tetapi kami menangis dengan suara keras dan berkata kepadanya: “Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu.” Tetapi Naomi tetap maksa kami pulang ke tanah kelahiran kami. Sesudah perkataan itu, Orpa minta diri dan kembali kepada bangsanya, tetapi aku tetap bersikeras mengikuti Naomi sampai ke Bethlehem.
Setiba kami di Bethlehem, aku pergi ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai. Ketika itu, ada seorang tuan tanah yang bernama Boas melihatku datang ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai yang berjatuhan, maka tergeraklah hati tuan Boas oleh belas kasih. Lalu Boas mengambil aku sebagai istrinya. Tuan Boas sendiri sebenarnya masih memiliki hubungan saudara dari pihak Elimelekh, dan adat istiadat pada masa itu, bilamana seorang suami meninggal maka istrinya harus menikah dengan saudara suaminya atau dengan anggota keluarga yang terdekat, dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan. Pada akhirnya, aku menikah dengan Boas, pemilik ladang gandum sekaligus kerabat Naomi. Yang nantinya aku akan menjadi nenek moyang dari Raja Daud.